SOFTWARE ENGINEERING

 

Apa itu Software Engineering? Pengertian dan Cara Kerja

software engineering adalah

Rekayasa perangkat lunak atau software engineering adalah serangkaian proses yang pasti ada dalam bidang teknologi dan sistem informasi. Ketika berbicara mengenai IT, pasti istilah ini seringkali dikaitkan. Bahkan, orang awam pun tidak asing mendengarnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, software engineering tidak hanya diperlukan dalam bidang IT. Namun, juga perusahaan-perusahaan lainnya di segala bidang. Nah, kali ini kita bakal bahas tentang software engineering nih Sob, yuk simak! 

Apa itu Software Engineering?

Software engineering adalah proses rekayasa perangkat lunak dengan pendekatan teknologi yang disiplin, terstruktur dan sistematis. Software engineering digunakan dalam pembuatan aplikasi besar dan kompleks.

Tujuan dari dilakukannya software engineering adalah untuk membuat, menyimpan, menyebarkan hingga mengubah informasi. Dalam konteks ini informasi tersebut berbentuk software atau perangkat lunak.

Lalu, yang dimaksud software itu apa sih sebenarnya Sob? Nah, software adalah perangkat yang tidak memiliki bentuk fisik layaknya perangkat keras seperti monitor yang bisa kamu lihat dan pegang.

Contoh produk dari software engineering adalah aplikasi yang kamu gunakan sehari-hari, misalnya Maps, Siri hingga Facebook. Semua itu dikembangkan dalam proses rekayasa software engineering.

Perbedaan Software Engineering dan Hardware Engineering

Ada software engineering, ada pula hardware engineering. Pastikan kamu tidak menyamakan kedua hal ini, ya. Seperti yang sudah dijelaskan, software engineering adalah proses perencanaan hingga pemeliharaan perangkat lunak yang menekankan pada rekayasa pengembangan seperti aplikasi. 

Sedangkan hardware engineering mencakup proses desain hingga pembuatan hardware atau perangkat keras berwujud seperti processor, mouse atau monitor. Output dari keduanya sangat berbeda, berwujud dan tidak berwujud. Karena itu, cara kerja dan metode yang digunakan juga berbeda.


Elemen-elemen Software Engineering

Software engineering adalah suatu proses yang didalamnya memiliki beberapa elemen penting untuk diperhatikan oleh para pengembang. Sehingga hasilnya bisa mempermudah user dalam menggunakannya. Berikut diantaranya.

apa itu software engineering
GAMBAR DARI UNSPLASH

1. Pengoperasian

Setelah proses rekayasa dilakukan, para pengembang akan melihat apakah aplikasi yang telah dibuat bisa bekerja sesuai tujuan. Hal ini meliputi pemeriksaan budget, ketepatan, efisiensi, ketergantungan, fungsi hingga terpenting adalah keamanan.

2. Transisi

Transisi adalah hal penting yang harus dipastikan. Mengapa? Karena apabila aplikasi digeser dari platform satu ke platform lainnya, kegunaan, probabilitas serta adaptasi pada area baru harus tetap berjalan dengan lancar. 

3. Pemeliharaan 

Pekerjaan pengembang tidak berhenti ketika aplikasi sudah jadi dan bisa didistribusikan kepada para user. Proses software engineering adalah meliputi analisis, perawatan, modularitas, skalabilitas dna fleksibilitas. Sehingga tetap dilakukan pemeliharaan aplikasi, misalnya dengan adanya update versi terbaru.


Metode Pengembangan Software Engineering

Software engineering adalah proses pengembangan yang bisa dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya prototype, waterfall, incremental, spiral dan RAD. Gimana penjelasannya Sob? Yuk simak berikut ini.

1. Prototype

Terdapat tiga alur dalam metode prototype, diantaranya yaitu.

  • Mendengarkan masalah konsumen dan apa yang mereka butuhkan.
  • Mock up atau membangun prototype.
  • Pitching atau presentasi ke konsumen.

Metode ini dilakukan agar software yang sudah atau akan dibuat bisa sesuai dengan keinginan konsumen dan bisa memenuhi kebutuhan mereka.

2. Waterfall

Rekayasa perangkat lunak dengan metode waterfall dimulai dengan tahap awal seperti analisis kebutuhan, membentuk desain sistem, proses coding, uji coba hingga penerapan dengan pendekatan sistematik dan sekuensial.

Metode ini bisa dipilih ketika semua prosesnya usah jelas, rapi dan terstruktur. Akrena, jika ada yang terhenti, maka langkah selanjutnya tidak bisa berjalan. Sehingga, tidak cocok untuk pengembangan software dalam waktu lama.

3. Incremental

Kelebihan dari metode incremental dalam proses software engineering adalah pengembang bisa bekerja dengan maksimal dan mengakomodir keperluan perusahaan secara fleksibel. Konsumen bisa menggunakan sistem yang sudah tersedia sembari menunggu fitur terbaru. 

4. Spiral 

Metode spiral bekerja melalui tahap-tahap berikut ini.

  • Liaison: Melakukan komunikasi yang efektif dengan user secara langsung.
  • Planning: Mencari tahu sumber informasi dan menentukan deadline terkait proyek yang akan dijalankan.
  • Analisis risiko: Mengantisipasi risiko yang mungkin untuk terjadi selama proyek dijalankan.
  • Rekayasa: Tahap pembuatan sistem prototype.
  • Konstruksi dan pelepasan: Tahap pembangunan dari prototype hingga dilakukan pengujian, installing serta saran terhadap keberhasilan proyek.
  • Evaluasi: Tahap evaluasi terhadap proyek yang sudah dikerjakan.

5. RAD (Rapid Application Development)

Metode RAD dalam proses software engineering adalah model pengemangan software linier yang cukup singkat berkisar 60-90 hari saja. Dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen, model RAD mampu mengadaptasi kecepatan tinggi. Sehingga cocok untuk kebutuhan mendesak.

Siapa di Balik Software Engineering

Kamu pasti pernah memikirkan siapa orang-orang jenis di balik terciptanya aplikasi Whatsapp dan yang lainnya ketika sedang menggunakannya. Nah, jawabannya adalah seorang software engineer.

Software engineer adalah orang-orang dengan skill tertentu yang berada di balik pembuatan hingga pemeliharaan aplikasi yang kamu pakai sehari-hari Sob. Tau nggak sih, kalo profesi ini ternyata memiliki peluang cukup besar dan akan terus meningkat hingga 28% hingga 2028 nanti. Apakah kamu tertarik menjadi salah satunya?

Komentar

Postingan Populer